KPK menetapkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sebagai tersangka OTT Gubernur Sulaw…
ASPEK-ASPEK KEPRIBADIAN DIRI
(Ilustrasi Gambar Anak muda)
ASPEK-ASPEK KEPRIBADIAN DIRI adalah sifat-sifat yang ada pada diri seseorang, yang membedakan manusia yang satu dengan yang lain dan ditampilkan dalam bentuk tingkah laku.
Mengenali diri sendiri adalah awal penting
untuk maju dan berprestasi. Banyak kegagalan karena gagal memahami diri
sendiri. Berbagai alasan dikemukakan untuk mencari kambing hitam atas
kegagalan sesorang, padahal keadaan dirinya sendirilah yang gagal memahami
dirinya sendiri. Dalam terminologi agama, ada sabda Nabi Muhammad yang
mengatakan bahwa ada perjuangan yang lebih besar lagi setelah peperangan ini,
yaitu perjuangan melawan diri sendiri. Perkataan ini diucapkan ketika Nabi
Muhammad pulang dari peperangan besar, tetapi dikatakan sebagai peperangan
kecil dan ketika Nabi beserta rombongan kembali maka dikatakan akan menghadapi
peperangan yang lebih besar.
Makna perjuangan besar melawan diri sendiri
diartikan sebagai bukan saja menaklukkan hawa nafsu, melainkan bagaimana
memahami diri sendiri. Ini penting. Dengan memahami diri sendiri
maka seseorang akan tahu dimana kelebihan dan kekurangannya sehingga mampu
menata diri dengan sebaik-baiknya untuk sebuah kesuksesan. Hal inilah
yang dinamakan dengan menaklukkan diri sendiri.
Merupakan hal yang sangat penting untuk belajar
mengenali diri sendiri, dalam ilmu Tao dinamakan “menemukan aku sejati (jati
diri yang sesungguhnya)”. Artinya jika kita tidak mengenali diri sendiri, maka
kita akan selalu dalam kepalsuan tarohlah saya katakana demikian. Hal tersebut
disebabkan jika dalam aktifitas kekseharian berjalan tanpa memahami kemana
arahnya tentunya akan muspra juga.
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui
orang yang terlalu percaya diri ataukah justru terlalu rendah diri. Disisi
lain, ada orang yang mampu melihat kesalahan orang lain daripada kesalahan
dirinya. Seperti yang dinyatakan dalam pepatah kuno, gajah di pelupuk mata
tidak tampak, semut di seberang lautan tampak.
Sejak kurang lebih 4 abad SM, seorang filsuf
besar dari Yunani, Socrates mengatakan kenalilah diri sendiri dalam
perspektif agama sering digambarkan, siapa yang mengenali dirinya akan
mengenal Tuhannya. Pengenalan diri merupakan kemampuan seseorang untuk
melihat kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sehingga dapat melakukan
respon yang tepat terhadap tuntutan yang muncul baik dari dalam dirinya maupun
dari luar.
KEKUATAN merupakan aset yang dimiliki oleh
setiap pribadi jika tidak dapat dimanfaatkan atau kekuatan-kekuatan itu tidak
disadari, maka kesempatan untuk mengaktualisasikan diri akan hilang. KELEMAHAN
jika tidak disadari akan merugikan diri sendiri tetapi juga menyusahkan orang
lain.
Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk
mengembangkan dirinya menjadi lebih baik, lebih matang, dan lebih mantap.
Kesemuanya itu dapat berjalan jika dibarengi dengan usaha sehingga membentuk
sebuah pribadi. Usaha itu tentunya tidak terlepas dari factor lingkungan yang
membentuk setiap orang. J. Locke dalam teori tabularasanya mengatakan bahwa
setiap manusia semenjak dilahirkan bagaikan kertas putih. Jadi manusia
sendirilah yang akan mengisi kertas tersebut dengan tinta bergantung dari lingkungan
ia berada. Jika lingkungannya berwarna merah maka tentunya kertas tersebut akan
berwarna merah. Jika berwarna hijau tentunya kertas itu akan menjadi hijau
pula. Begitu pula jika lingkungannya berwarna hitam pekat tentunya kertas
tersebut akan menjadi hitam pula.
R A S I O :
- pengetahuan, pemikiran, gagasan, wawasan, kemampuan
untuk mengendalikan
- Kata sifat yang menggambarkan aspek ratio : kritis,
pandai, kreatif, pelupa
- Makin dewasa seseorang, aspek rationya makin berkembang
dan makin mampu mengendalikan (dalam arti menemukan cara yang tepat untuk
mengekspresikan) emosi dan dorongannya.
- Orang yang tindakannya banyak didasari oleh rasio
disebut rasional, dengan ciri sbb. :
- obyektif – berdasarkan fakta,
- menggunakan dasar pertimbangan untung-rugi,
benar-salah, baik-buruk.
- Dalam situasi kerja, kita diharapkan bersikap rasional.
Kalau sampai emosi terkena, diharap-kan kita dapat menahan dan
mengendalikannya.
E M O S I :
- Senang, bangga, murung, terharu, marah, sedih, takut,
khawatir, iri, bersalah dan lain-lain
- Kata sifat yang menggambarkan aspek emosi : hangat,
pemarah, pemurung, periang, spontan,peka
- Emosi yang positif dan negatif dapat digunakan secara
konstruktif maupun destruktif.
- Emosi yang diekspresikan secara kurang terkendali
melegakan diri sendiri, tapi merugikan lingkungan, yang pada akhirnya akan
merugikan diri sendiri juga.
- Emosi yang terlalu banyak dipendam akan memunculkan
stress yang dapat merugikan diri sen-diri.
- Orang yang tindakannya banyak didasari oleh emosi
disebut emosional, dengan ciri sbb:
- meledak-ledak
- mengambil keputusan berdasarkan selera suka-tidak suka
atau kasihan.
- Langkah-langkah dalam mengolah kehidupan emosi :
- Sadari emosi
- Kenali gejalanya, identifikasi jenisnya, kenali
kekuatannya, cari sebab-sebabnya (dari dalam – luar diri), kenali
ungkapannya (ekspresi wajah, kata-kata, nada bicara, sikap tubuh).
- Kendalikan emosi
- Terima kenyataan, pertimbangkan, temukan pengungkapan
yang tepat :
- mengapa, kepada siapa, bagaimana, bilamana, di mana
- menahan, mengalihkan, mengungkapkan
- Cari umpan baliknya :Sadari dampak dari keputusan dan
tindakan, pelajari akibatnya bagi diri dan lingkungan.
DORONGAN :
- Niat, semangat, kemauan, gairah, motivasi
- Kata sifat yang menggambarkan aspek dorongan : rajin,
ulet, tekun, ambisius, tegar, malas, terburu-buru.
- Dorongan muncul karena ada kebutuhan (primer dan
sekunder), sedangkan target, keinginandan harapan adalah pemberi arah
terhadap dorongan
- Orang yang tindakannya banyak didasari oleh dorongan
disebut impulsif, dengan ciri sbb. :
- tidak bisa menunda keinginan
- sering memaksakan kehendak
POTRET DIRI atau CITRA DIRI
- POTRET DIRI adalah gambaran tentang kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki diri. Citra diri didapat dari persepsi kita pada
tingkah laku kita, pada kejadian-kejadian yang dialami dan reaksi
lingkungan terhadap tingkah laku kita.
- Beberapa cara mengenal diri :
- mengikuti training, membaca buku, atau merenung
(berinstrospeksi).
- mencari umpan balik atau membicarakannya dengan orang
lain.
- Ada potret diri IDEAL (yang diinginkan-diharapkan) dan
potret diri AKTUAL (kenyataan). Perbedaan yang terlalu jauh antar keduanya
memunculkan perasaan tidak aman-tidak bahagia.
Berdasarkan pengenalannya, dikenal 4
kategori potret diri, yaitu :
- bagian dari diri yang saya ketahui dan diketahui oleh
orang lain
- bagian dari diri yang saya tidak ketahui tapi diketahui
oleh orang lain
- bagian dari diri yang saya ketahui tapi tidak diketahui
oleh orang lain
- bagian dari diri yang tidak saya ketahui dan tidak
diketahui oleh orang lain
KEPERCAYAAN DIRI
- Perasaan positif terhadap kemampuan dan kekuatan
sendiri. Percaya diri tidak sama dengan menyombongkan diri. Banyak orang
bersikap sombong untuk menutupi tasa rendah dirinya. Percaya diri berarti
menyadari kelebihan diri dan mensyukurinya.
- Lawan dari rasa percaya diri adalah minder atau rendah
diri (merasa diri kecil, tidak berharga, tidak berdaya menghadapi
lingkungan, takut salah dalam derajat yang ekstrim, selalu merasa diri
kurang dibandingkan dengan orang lain, kurang punya pendirian tetap).
- Kepercayaan diri terbentuk melalui pengalaman hidup.
- Kepercayaan diri merupakan modal untuk bekerja secara
mandiri, orang yang percaya diri menyadari keinginannya dan berusaha untuk
mewujudkannya.
PERAN atau ROLE
- kumpulan tingkah laku yang ditunjukkan oleh orang dalam
posisi tertentu di berbagai lingkungan atau situasi (di keluarga, di
tempat kerja, dll). Contoh : seorang laki-laki yang sudah menikah
mempunyai peran sebagai suami dan ayah di keluarga, sebagai atasan, rekan
kerja atau bawahan di tempat kerja.
- Tuntutan peran adalah ciri-ciri sifat, tingkah laku
yang diharapkan dari suatu peran tertentu. Misalnya: tuntutan dari peran
ayah antara lain : membiayai anak, menyediakan waktu untuk anak.
- Tuntutan dari peran pemimpin antara lain : mengarhkan
dan membina bawahan.
- Tuntutan peran terhadap suatu posisi atau jabatan di
dalam organisasi disepakati dalam bentuk JOB DESCRIPTION.
- Tuntutan peran yang DISADARI seseorang dan yang
DIHARAPKAN dari lingkungan, mungkin SAMA, mungkin BERBEDA. Makin kecil
perbedaan tuntutan peran yang disadari dan yang diharapkan lingkungan,
makin lancar pergaulan, komunikasi dan kerja sama di antara orang-orang
tersebut.
SIFAT
ASAL-USUL SIFAT :
- Keturunan : pembawaan sejak lahir – watak
- Lingkungan : keluarga, pendidikan, pengalaman
- Kehendak bebas : kebebasan untuk memilih, memberi arti.
PERUBAHAN SIFAT :
- Sifat yang sudah terbentuk sekian lama tidak bisa
diubah dalam waktu singkat.
- Sifat yang sulit diubah, bertapa pun kita berusaha,
disebut WATAK
Sekian dan Terima kasih
Wassalam
(POSTED BY ADMIN)
(POSTED BY ADMIN)
Pribadi itu penting
ReplyDeleteSangat bermanfaat
ReplyDelete