Theme images by Igniel

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

Jumlah Pengunjung

Archive

Universitas Megarezky

Universitas Megarezky
FKIP Universitas Megarezky

Prodi Pendidikan Jasmani Ada Di Univ. Megarezky

Prodi Pendidikan Jasmani Ada Di Univ. Megarezky
Yukkss Daftarkan Segara Diri Anda untuk menjadi Bagian dari Kami

Ayo Kuliah Di Univ. Megarezky

Ayo Kuliah Di Univ. Megarezky
Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021

Translate

Follow Us

Halaman Facebook

Universitas Megarezky

Comment

Bacaan Favorit

Manusia Punya Kekuatan Hebat

Post a Comment


Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical fitness). Derajat kesegaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Kian tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang kian tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain hasil kerjanya kian produktif jika kesegaran jasmaninya kian meningkat.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kemampuan fisik adalah salah satu factor
yang sanagat penting apabila ingin mendapatkan prestasi yang maksimal dalam setiap cabang olahraga, terlebih lagi jika atlet yang ditangani adalah atlet yang masuk dalam kelas atlet elit. Kita mengetahui bahwa kunci keberhasilan prestasi adalah karena hadirnya faktor-faktor penentu prestasi, baik secara internal maupun eksternal.
Kemampuan fisik atlet pada dasarnya secara fisiologis merupakan kemampuan dinamis anaerobik dan aerobik. Setiap berlangsungnya pelatihan fisik, maka hakekatnya sedang terjadi keberlangsungan aktivitas fisiologis yang secara garis besar terangkum dalam tiga sistem kerja (ergosystem) yang terdiri dari: a. Sistem kerja I yang meliputi otot, tulang, dan rangka; b. Sistem kerja II yang meliputi jantung, paru-paru, sistem pembuluh darah; dan c. Sistem kerja III yang meliputi pencernaan dan pembuangan
Aspek kondisi fisik merupakan bagian terpenting dalam semua cabang olahraga, terutama untuk mendukung aspek-aspek lainnya seperti teknik, taktik dan mental. Kondisi fisik sangat menentukan dalam mendukung tugas atlet dalam pertandingan sehingga dapat tampil secara maksimal. Harsono (1988: 153) menjelaskan bahwa :
Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik
.
Setiawan (1992: 110) menjelaskan lebih lanjut bahwa, “Atlet yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya terjadi jika seseorang melakukan kerja fisik yang berat”. Apabila seseorang mempuyai kondisi fisik yang baik maka dia mampu melakukan tugas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Kondisi fisik sangat menunjang atlet dalam bertanding, sehingga dalam pertandingan atlet tidak mengalami kelelahan yang berarti dan akan terhindar dari cedera yang dapat mengganggu penampilannya. Oleh karena itu, peranan kondisi fisik sangatlah diperlukan dalam olahraga.
Program latihan kondisi fisik perlu direncanakan secara sistematik. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh. Proses latihan kondisi fisik yang dilakukan secara cermat, berulang-ulang dengan kian meningkat beban latihannya memungkinkan kesegaran jasmani seseorang semakin meningkat. Hal ini akan menyebabkan seseorang kian terampil, kuat, dan efisien dalam gerakannya. Para ahli olahraga berpendapat, bahwa seorang atlet yang mengikuti program latihan kondisi fisik secara intensif selama enam sampai delapan minggu sebelum musim pertandingan akan memiliki kekuatan, kelentukan, dan daya tahan yang jauh lebih baik selama musim pertandingan. Perkembangan kondisi fisik yang terbaik juga membantu seorang atlet untuk mampu mengikuti latihan selanjutnya dalam usaha mencapai prestasi setinggi-tingginya.
Seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988:153) bahwa kondisi fisik yang baik akan berpengaruh terhadap fungsi dan sistem organisme tubuh antara lain berupa:
1.      Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung.
2.      Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, dan komponen kondisi fisik lainnya.
3.      Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.
4.      Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.
5.      Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktuwaktu respon demikian diperlukan.
Untuk itu maka program latihan kondisi fisik harus ditata, dirancang, dan dilaksanakan secara baik dan sistematis sehingga bisa meningkatkan kesegaran jasmani dan meningkatkan kemampuan biomotorik yang dibutuhkan. Kalau kelima keadaan di atas tidak atau kurang tercapai setelah masa latihan kondisi fisik tertentu, maka hal itu berarti bahwa perencanaan dan sistematika, metoda serta pelaksanaannya kurang tepat.
Latihan fisik merupakan bagian terpenting untuk semua cabang olahraga. Tujuannya adalah untuk membentuk kondisi tubuh sebagai dasar untuk meningkatkan ketahanan, kebugaran, dan pencapaian suatu prestasi. Sajoto (1988) yang dikutip oleh Satriya et al. (2007: 51) bahwa, ‘Kondisi fisik adalah suatu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi’. Begitu juga Bompa (2000) yang dikutip oleh Satriya et al. (2007: 51) bahwa, ‘Persiapan fisik merupakan salah satu yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dari beberapa kasus penting sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan untuk mencapai puncak penampilan (prestasi)’.
Selanjutnya Moeloek (1984: 12) menyatakan bahwa, “Peningkatan yang diperoleh dari latihan fisik dapat dilihat antara lain berupa peningkatan kemampuan gerak, tidak cepat merasa lelah, peningkatan keterampilan (skill) dan sebagainya”.
Berkenaan dengan pembinaan kondisi fisik, kita perlu mengenal beberapa unsur kondisi fisik yang perlu dilatih. Komponen kondisi fisik tersebut adalah: 1) Kelentukan (flexibility), 2) Kecepatan (Speed), 3) Kekuatan (strength), 4) Daya tahan (endurance). Empat komponen dasar itulah yang perlu dilatih dan dikembangkan secara sistematis.
Untuk mencapai prestasi dalam olahraga, atlet harus memiliki kondisi fisik yang memadai sesuai dengan karakteristik cabang olahraga yang dipilih oleh atlet yang bersangkutan. Kondisi fisik merupakan modal utama dalam pencapaian prestasi olahraga. Sebagai langkah awal untuk menunjang kemampuan teknik dibutuhkan fisik yang prima.
Latihan harus dilakukan secara sistematis dan terencana . Seperti yang dikatakan Harsono” Proses yang sistematis dari pada berlatih atau bekerja secara berulang – ulang dengan kian menambah jumlah beban atau pekerjaannya (1986 : 27). Menurut Tudor O Bompa (1991 : 10), prinsip – prinsip yang harus diperhatikan dalam pembuatan program latihan adalah sebagai berikut :1). Prinsip aktif dan seksama dalam partisipasi latihan, 2). Pengembangan secara multilateral. 3). Prinsip latihan teratur. 4). Prinsip kontiniu. 5). Prinsip penambahan beban latihan (over load). 6). Prinsip progresif. 7). Prinsip titik balik. 8). Prinsip tekanan. 9). Prinsip variasi dalam latihan. 10). Prinsip pemulihan. 11). Prinsip pentahapan dan periodisasi. 12). Prinsip spesifik. 13). Prinsip individualisasi. 14). Prinsip spesialisasi. Latihan pada wanita terlatih dengan intensitas 85% dari VO2 Max ternyata dapat meningkatkan oksidasi karbohidrat (Siti : 2014). Jadi latihan itu harus berdasarkan prinsip – prinsip tersebut yaitu aktif dan sungguh – sungguh dalam latihan, pengembangan secara menyeluruh, spesialisasi, individualisasi, variasi, model proses latihan, dan peningkatan beban secara progresif
aminuddin
Aminuddin S.Or.,M.kes Dg Nyampo, Akademisi dan praktisi di bidang ilmu Kesehatan Olahraga.

Related Posts

Post a Comment