Theme images by Igniel

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

Jumlah Pengunjung

Archive

Universitas Megarezky

Universitas Megarezky
FKIP Universitas Megarezky

Prodi Pendidikan Jasmani Ada Di Univ. Megarezky

Prodi Pendidikan Jasmani Ada Di Univ. Megarezky
Yukkss Daftarkan Segara Diri Anda untuk menjadi Bagian dari Kami

Ayo Kuliah Di Univ. Megarezky

Ayo Kuliah Di Univ. Megarezky
Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021

Translate

Follow Us

Halaman Facebook

Universitas Megarezky

Comment

Bacaan Favorit

KETIKA SITI HAJAR PROTES KEPADA IBRAHIM

Post a Comment
Repleksi idul Adha/Idul Kurban
.        Pemotongan Sapi Kurban

Mengapa suaminya meninggalkan dia dan Ismail anaknya yang masih kecil di padang pasir yang tak bertuan ? Seperti jamaknya dia hanya bisa menduga bahwa ini akibat kecemburuan Sarah, istri pertama suaminya yang belum juga bisa memberinya putra. Hajar mengejar Ibrahim AS, suaminya, dan berteriak : *"Mengapa engkau tega meninggalkan kami disini, bagaimana kami bisa bertahan hidup..?
Ibrahim AS terus melangkah meninggalkan keduanya, tanpa menoleh, tanpa memperlihatkan air matanya yang meleleh. Remuk redam perasaannya terjepit antara *pengabdian* dan *pembiaran*. Hajar masih terus mengejar sambil terus menggendong Ismail, kali ini dia setengah menjerit, dan jeritannya menembus langit. Wahai suamiku, Ayahanda Ismail, apakah ini perintah Tuhanmu ? Kali ini Ibrahim AS, Sang Khalilulloh, berhenti melangkah. Dunia seolah berhenti berputar. Malaikat yang menyaksikan peristiwa itu pun turut terdiam menanti jawaban Ibrahim AS. Butir pasir seolah terpaku kaku. Angin seolah berhenti mendesah.
Pertanyaan atau lebih tepatnya gugatan Hajar membuat semuanya terkesiap. Ibrahim AS membalik tegas, dan berkata : Iya, ini perintah Tuhanku ! 
Hajar berhenti mengejar, dan dia terdiam. Lantas meluncurlah kata - kata dari bibirnya, yang mengagetkan semua Malaikat, serta menggusarkan butir pasir dan angin. Jikalau ini perintah Tuhanmu, pergilah wahai suamiku. Tinggalkan kami di sini. Jangan khawatir, Allah akan menjaga kami." Ibrahim AS pun beranjak pergi. Dilema itu punah sudah. Ini sebuah pengabdian, atas nama perintah Allah, bukan pembiaran. Itulah "IKHLAS"
Ikhlas adalah wujud sebuah keyakinan mutlak, pada Sang Maha Mutlak. Ikhlas adalah kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah. Ikhlas itu adalah ketika engkau sanggup untuk berlari, mampu untuk melawan dan kuat untuk mengejar, namun. engkau memilih untuk patuh dan tunduk. Iklhas dalah sebuah kekuatan untuk menundukkan diri sendiri, dan semua yang engkau cintai.Ikhlas adalah memilih jalan-Nya, bukan karena engkau terpojok tak punya jalan lain. Ikhlas bukan lari dari kenyataan. Ikhlas bukan karena terpaksa. Ikhlas bukan merasionalisasi tindakan, bukan mengkalkulasi hasil akhir. Ikhlas tak pernah berhitung, tak pernah pula menepuk dada. Ikhlas itu tangga menuju-Nya, mendengar perintah-Nya, mentaati-Nya. Ikhlas itu adalah ikhlas itu sendiri. Murni tanpa embel-embel kepamrihan apapun. Suci bersih 100 persen, hanya karenaNya dan mengikuti KehendakNya, tidak yang lain !!
   Setelah ditinggal suaminya Ibrahim , Hajar mengendong putranya Ismail . Sambil lapar dan haus Hajar terduduk dan kaki Ismail mengepak ngelak ke pasir dan keluarlah air, yang kita sebut air zamzam, di situ Sitti Hajar dan Ismail hidup selama belasan tahun. Setelah lsmail remaja datanglah Ibrahim dengan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Ismail dan Ibrahim ikhlas dan patuh kepada Allah maka ketika sudah dibaringkan ternyata Allah SWT mengganti Ismail dengan domba.
Setiap kita adalah Ibrahim dan setiap ibrahim punya "ISMAIL".
_Ismailmu mungkin *HARTAMU*_
_Ismailmu mungkin *JABATANMU*_
_Ismailmu mungkin *GELARMU*_
_Ismailmu mungkin *EGOMU*_
_Ismailmu adalah sesuatu yang kau *'SAYANGI'* dan kau *'PERTAHANKAN'* di dunia ini.
_Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa KEPEMILIKAN terhadap Ismail. Karena hakekatnya semua adalah milik Allah.
_Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganugerahkan KESHALIHAN Nabi Ibrahim dan KEIKHLASAN Nabi Ismail kepada kita semua, agar kita bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kita.
_Jangan rendahkan dan hinakan orang lain dengan harta, jabatan dan gelarmu. Karena dengan cara itu pada hakekatnya hanyalah akan merendahkan diri dan keluargamu sendiri.
_Karena di hadapan Allah hanya ketaqwaan kita yang diterimaNya.

_Semoga kita termasuk kedalam orang yang bertaqwa dan di rahmati ALLAH.

_Aamiin Yaa Robbal  'Aalamiin.
"Selamat Hari Raya Kurban"
aminuddin
Aminuddin S.Or.,M.kes Dg Nyampo, Akademisi dan praktisi di bidang ilmu Kesehatan Olahraga.

Related Posts

Post a Comment