Pola Manajemen Gizi Olahraga : Upgrade Performa Atlet
Gizi
olahraga merupakan salah satu topik yang masih hangat di Indonesia. Perhatian
akan pentingnya pengaturan asupan makan bagi atlet mulai mendapatkan perhatian
dan dukungan yang besar dari berbagai pihak. Penelitian, pelatihan dan praktek
gizi bagi peningkatan performa atlet semakin banyak dan mendetail, baik di
dalam maupun di luar negeri. Jenis zat gizi yang menjadi kunci penting dalam
meningkatkan performa atlet antara lain, yaitu zat gizi makro, zat gizi mikro,
dan cairan. Selain jenis zat gizi, jumlah dan waktu makan juga menjadi kunci
penting dalam manajemen gizi olahraga. Kebutuhan gizi atlet dipertimbangkan
secara personal disesuaikan dengan jenis olahraga, target personal, dan
preferensi makanan. Dalam jurnal yang berjudul “Role of nutrition in performance
enhancement and postexercise recovery” yang diterbitkan oleh Journal of
Sports Medicine tahun 2015 diperoleh beberapa strategi dalam pengaturan gizi
pada atlet, antara lain:
Diet Sebelum Olahraga
Pengaturan
asupan karbohidrat bagi atlet sebelum olahraga difokuskan untuk memaksimalkan
simpanan glikogen. Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pengaturan asupan
karbohidrat antara lain, jenis olahraga, jumlah (gram) asupan karbohidrat,
indeks glikemik, dan waktu makan.
Diet Selama Olahraga
Selama
olahraga asupan karbohidrat, lemak, protein, cairan, elektrolit, dan
mikronutrien memerlukan manajemen yang mendetail. Karbohidrat selama olahraga
mempengarui performa olahraga dengan mekanisme pengendalian gula darah dan kadar
oksidasi karbohidrat. Lemak selama olahraga diperlukan sebagai sumber tenaga,
khususnya bagi olahraga ketahanan/endurance. Protein sebelum dan selama
olahraga meningkatkan sintesis protein otot, khususnya pada olahraga ketahanan
dan beban. Cairan selama olahraga berfungsi meningkatkan performa dengan
mekanisme mengontrol hidrasi dan suhu. Nitrat memiliki peran dalam meningkatkan
performa dengan mekanisme pengaturan fungsi otot skeletal, mengurangi keletihan
dan stres oksidatif. Beta-alanin meningkatkan kapasitas olahraga dan menurunkan
keletihan. Vitamin D berperan dalam kekuatan ototm regulasi sistem imun, dan
kesehatan pembuluh darah.
Diet Setelah Olahraga
Setelah
olahraga, pengaturan asupan karbohidrat, lemak, protein, cairan dan elektrolit
berperan dalam mekanisme sintesis glikogen otot, sintesis protein otot,
pemulihan.
Setiap
detail manfaat pengaturan gizi pada atlet menunjukkan pentingnya pengelolaan
makanan yang bergizi untuk mendapatkan performa atlet yang baik. Untuk mencetak
atlet-atlet profesional, maka diperlukan lebih banyak ahligizi olahraga
profesional yang terkualifikasi.
Sumber Bacaan:
Beck,
K L ., Thomson, J S., Swift, R J,. Hurst, P R V. Role of nutrition in
performance enhancement and postexercise recovery. Journal of Sports Medicine
(2015) 6, 259–267.
Post a Comment
Post a Comment