Theme images by Igniel

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

Jumlah Pengunjung

Archive

Universitas Megarezky

Universitas Megarezky
FKIP Universitas Megarezky

Prodi Pendidikan Jasmani Ada Di Univ. Megarezky

Prodi Pendidikan Jasmani Ada Di Univ. Megarezky
Yukkss Daftarkan Segara Diri Anda untuk menjadi Bagian dari Kami

Ayo Kuliah Di Univ. Megarezky

Ayo Kuliah Di Univ. Megarezky
Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021

Translate

Follow Us

Halaman Facebook

Universitas Megarezky

Comment

Bacaan Favorit

BIOMEKANIKA DALAM OLAHRAGA (SERI I-DEFENISI)

Post a Comment

 


1.      Defenisi Biomekanika Olahraga

Perlunya pengetahuan mekanika gerak dalam memahami teknik cabang olahraga dan  seluruh gerak manusia (human movement) sudah tidak disangsikan lagi.

Guru pendidikan jasmani, pelatih, dan atlet akan menghadapi kesulitan jika tidak memiliki pengetahuan mekanika gerak yang mendasari teknik cabang olahraga yang diajarkan. Mereka akan mempunyai kerugian ketika dihadapkan pada pemilihan teknik terbaik yang harus digunakan, keputusan bagaimana memodifikasi teknik tertentu yang memudahkan untuk karakteristik pribadi atlet, mengamati kesalahan dan mengidentifikasi penyebabnya, serta cara-cara tertentu untuk membetulkan kesalahan tersebut.

Ilmu mekanika gerak seringkali dijelaskan dengan menggunakan beberapa cabang pengetahuan matematika. Tetapi hal ini sering menimbulkan kesulitan bagi mereka yang kurang memahami matematika. Para pengajar mekanika gerak telah berusaha keras untuk mengatasi kesulitan ini dengan menyederhanakan rumus-rumus matematika dengan menyajikan konsep-konsep dasar dalam istilah-istilah non-matematika. Oleh karena itu, dalam pembahasan buku ini untuk memudahkan pembaca memahami mekanika gerak manusia, maka tidak digunakan rumus-rumus atau penghitungan matematika. tulisan ini diperuntukkan bagi para pelatih, guru penjas, atlet, mahasiswa olahraga dan penggemar olahraga secara sederhana – tidak ada istilah-istilah matematika dan menyajikan contoh-contoh yang menarik tentang persoalan gerak. Tulisan dalam buku ini mudah untuk dibaca dan memudahkan pembaca untuk memahami mekanika gerak.

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi. Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalah ilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik.

Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran.

Sedangkan menurut Hidayat Imam (1996 : 5 )Biomekanika ialah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur hidup, terutama system lokomotor dari tubuh. Lokomotor yaitu kegiatan dimana seluruh tubuh bergerak karena tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya berat.Biomekanika adalah Ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip mekanika terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan olahraga. Biomekanika Olahraga adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur hidup, terutama sistem lokomotor dari tubuh (lokomotor = kegiatan dimana seluruh tubuh bergerak karena tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya. Biomekanika olahragamempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis gerakan untuk dimengerti.

“Biomekanika Olahraga adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip mekanika terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan aktivitas olahraga”.

Biomekanikaolahragaberhubungan erat terutama dengan sistem neuromusculo skele pada manusia. Perhatian harus difokuskan kepada prinsip anatomis yang berhubungan dengan gerak tubuh. Prinsip-prinsip dasar mekanik yang berlaku, terutama pada fungsi kerangka, bentuk persendian, fungsi otot,dan  fungsi mekanik menjadi ilmu pengetahuan suplementer yang perlu diketahui.

2.      Tujuan dan Ruang Lingkup Biomekanika Olahraga

Tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan ilmu olahraga adalah :

1.Memahami suatu bentuk/model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu mengembangkannya dengan baik.

2. Mampu memahami perkembangan gerak dasar.

3.Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam berolahraga, dengan baik dan benar.

4.   Mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia.

5.   Kemampuan untuk mengetahui manfaat mekanis dari gerakan.

Dengan demikian, seorang atlet, guru, pelatih olahraga akan mempunyai kompetensi untuk menjawab.

a.      a. Bagaimana pelaksanaan gerak yang benar. b.Apa yang salah pada gerakan itu. c.  Apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

         Melalui biomekanika maka kita akan membiasakan diri untuk melakukan kegiatan dengan cara yang efisien, berjalan dengan efisien, berlari, melempar, melompat dan segala aktivitas olahraga pun efisien pula. Bila gerak itu efisien maka kita dapat mengontrol dan meguasai sikap, baik dalam keadaan diam maupun dalam keadaan bergerak. 

         Sedangkan Menurut Hidayat Imam (1996 : 5) Tujuan biomekanika yaitu

(1) Menambah pengetahuan dasar sehingga kita mempunyai cakrawala yang lebih luas tentang gerakan tubuh

(2) Kemampuan untuk mengetahui manfaat mekanis dari gerakan

(3) Mengetahui persyaratan-persyaratan teknis dari setiap tugas gerak.

 

3.      Fungsi Biomekanika Olahraga

Mekanika gerak (Biomekanika Olahraga) telah banyak ditulis untuk para guru penjas, dosen, pelatih, dan atlet. Ilmu ini menjelaskan bagaimana pengetahuan mekanika cabang olahraga membantu untuk menciptakan penampilan (performance) yang lebih baik. Bagi para pelatih, ilmu ini akan membantunya menjadi seorang pelatih yang lebih baik. Bagi para atlet  akan menemukan bahwa informasi pengetahuan ini membantu memperbaiki penampilannya. Bahkan bagi seorang penggemar olahraga, dengan memahami ilmu ini akan mengubahnya menjadi seorang pengamat yang kritis.

Para ilmuwan yang berkecimpung dalam bidang mekanika mempelajari pengaruh dari gaya-gaya (force) (seperti gravitasi, gesekan, dan tahanan udara) pada benda hidup dan benda mati. Pengetahuan ini digunakan untuk membantu mendesain benda-benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti gedung-gedung, jembatan, kendaraan, dan pesawat terbang. Selain itu pula, para ahli mengukur pengaruh dari gaya-gaya tersebut yang bekerja pada manusia dan sebaliknya, pengaruh gaya yang disebabkan olah manusia.

Nampaknya jelas bagi kita bahwa gaya gravitasi, gesekan, dan tahanan udara tidak menyebabkan adanya pengaruh yang berbeda selama aktivitas olahraga dan kehidupan sehari-hari. Seorang pelompat tinggi harus melawan gaya gravitasi, seseorang yang sedang menaiki tangga atau sebuah pesawat terbang yang sedang lepas landas (take off). Begitu pula, gaya tahanan udara (air resistance) dan gaya gesek (friction) menghambat para pembalap mobil dan pembalap sepeda yang sedang bertanding. Hal ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip mekanika yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari berlaku juga pada situasi olahraga.

Dalam olahraga, prinsip-prinsip mekanika tidak lain dari pada aturan-aturan dasar yang mengatur aksi atlet. Contohnya, jika pelatih dan atlet memahami karakteristik gaya gravitasi, maka mereka harus mengetahui apa yang harus dilakukan untuk melawan pengaruh gaya ini, dan sebaliknya, aksi-aksi apa saja yang harus ditampilkan untuk memanfaatkan gaya gravitasi ini. Seorang peloncat indah yang menyadari bahwa gaya gravitasi bekerja tegak lurus terhadap permukaan bumi, akan mengetahui lintasan bagaimana yang memudahkan teknik loncatan optimalnya. Demikian juga, para pegulat akan mempelajari bahwa gaya gravitasi adalah temannya ketika lawannya telah berada pada posisi yang tidak seimbang (off balance). Sebaliknya, jika pegulat tidak bisa mempertahankan stabilitasnya, maka gaya gravitasi akan memutarnya ke samping dan menjadi sahabat lawannya.

Terdapat lebih banyak lagi gaya-gaya di permukaan bumi ini selain gravitasi, tahanan udara, dan gesekan. Gaya-gaya tersebut beraksi degan cara-cara yang berbeda, dan jika atlet terlibat dalam olahraga yang mengandung unsur kontak tubuh, maka pelatih harus mempertimbangkan gaya-gaya yang diciptakan oleh lawannya. Jika anda seorang pelatih dan anda memahami bagaimana seluruh gaya-gaya tersebut saling berkaitan, maka anda akan lebih mampu untuk menganalisis teknik atlet dan memperbaiki penampilannya. Jika anda seorang atlet yang memahami pengetahuan mekanika gerak, maka akan mengetahui mengapa lebih baik mengerahkan kekuatan otot pada situasi tertentu dan mengapa gerakan dalam teknik lebih baik ditampilkan dengan cara tertentu dan bukan dengan cara yang lainnya.

Dalam olahraga, hukum-hukum mekanika tidak diterapkan pada atlet saja. Prinsip prinsip mekanika juga digunakan untuk memperbaiki efisiensi peralatan olahraga. Sepatu yang digunakan untuk atletik, ski, dan peralatan keselamatan seluruhnya dibuat dengan menggunakan pengetahuan tentang gaya-gaya eksternal (external force) yang ada di muka bumi dan kekuatan otot yang diciptakan atlet.

Ketika membandingkan penampilan dua orang atlet, kita seringkali menyatakan bahwasalah satu atlet mempunyai bentuk gerakan yang lebih baik, atau lebih tepatnya mempunyai teknik yang lebih baik. Apa yang dimaksud dengan teknik ? Teknik merupakan pola dan rangkaian gerak yang digunakan atlet untuk menampilkan keterampilan cabang olahraga, seperti pass bawah dalam bola voli, bantingan panggul dalam judo, atau handspring dalam senam.

Keterampilan cabang olahraga bervariasi dalam jumlah dan tipenya. Dalam beberapa cabang olahraga (seperti lempar cakram dan lembing) hanya terdapat satu keterampilan yang harus ditampilkan. Pelempar harus memberikan putaran dan melemparkan cakram. Tetapi dalam permainan tenis, pemain harus melakukan forehand, backhand, voli dan servis. Tiap keterampilan, apakah dalam servis tenis atau lempar cakram, mempunyai tujuan khusus yang ditentukan oleh aturan cabang olahraga itu sendiri. Pemain tenis ingin menempatkan bolanya melewati atas net dan jatuh di daerah servis dengan cara tertentu sehingga lawan tidak bisa mengembalikannya. Pelempar cakram harus melemparkan cakramnya sejauh mungkin, dan memastikan cakramnya jatuh di daerah yang sah. Kedua atlet berusaha menggunakan teknik yang baik, sehingga tujuan tiap keterampilan dapat tercapai dengan tingkat efisiensi dan keberhasilan tertinggi.

4. Titik Berat, Stabilitas dan Kesetimbangan

    Gaya tarik bumi merupakan salah satu gaya tahanan yang paling besar yang harusdiatasi oleh atlet. Untuk lompat ke udara setinggi mungkin, mempertahankan stabilitas dankeseimbangan, melempar benda sangat jauh, seluruhnya memerlukan pemahamanbagaimana gaya-gaya itu bekerja.

Gaya tarik bumi akan menarik atlet pada titik berat tubuh atlet. Dalam posisi apa saja, berdiri ataupun sedang bergerak, maka gaya gravitasi selalu terpusat pada titik berat atlet.Tubuh atlet berbeda dengan besi tolak peluru (titik beratnya tepat di tengah-tengah besi),karena tubuh tidak terbuat dari bahan yang sama, dan juga massanya tidak terdistribusikanmerata dari kepala sampai ujung kaki. Tetapi tubuh atlet tersusun dari bentuk-bentuk dansubstansi yang berbeda seperti tulang, otot, lemak, jaringan, yang seluruhnya tidak samadensitasnya. Tulang dan otot lebih padat dari lemak, sehingga lebih besar massanya danmengisi setiap ruangan yang ditempatinya. Bumi akan menarik lebih kuat bagian-bagiantubuh atlet yang lebih berat. Ini berarti bahwa letak titik berat atlet tidak selalu sama dariberbagai permukaan tubuh atlet, seperti pada besi peluru. Jika seorang atlet mempunyaimassa lebih besar di bagian togok dan tubuh bagian atas dari pada bagian tungkainya, makaletak titik berat atlet akan lebih terpusat ke arah tubuh bagian atas. Jika bagian tungkainyalebih berat, maka sebaliknya. Meskipun letak titik berat atlet tidak sama jaraknya daribagian-bagian tubuhnya, tetapi massa tubuhnya akan seimbang di sekitar titik beratnya.

titik berat badan 

a.  Mencari Lokasi Titik Berat Badan


Dimanakah sebenarnya letak titik berat tubuh atlet ? Untuk kebanyakan atlet laki-laki dewasa yang berdiri dengan kedua lengan di samping, maka titik beratnya terletak sekitar ketinggian sabuk atau sekitar 1 inch di atas pusar. Untuk atlet wanita, titik beratnya terletak sedikit lebih bawah. Alasannya, karena laki-laki lebih berat di sekitar bahu dan lebih  ringan di sekitar panggul, sedangkan wanita sebaliknya.

b.  Memindahkan Titik Berat Badan

Letak titik berat atlet jarang tetap pada tempat yang sama selama beberapa waktu. Bahkan ketika sedang tidur, posisi tubuh sedikit berubah, maka akan mengubah distribusi massa pada tubuh. Akibatnya, akan terjadi perubahan letak titik berat badannya.

Jika atlet berdiri tegak dan kemudian menggerakkan tungkainya ke arah depan satu langkah, maka titik beratnya berpindahn ke arah yang sama. Jika menggerakkan tungkai dan lengannya, maka titik beratnya berpindah ke depan bahkan lebih jauh karena lebih banyak massa yang dipindahkannya.

Jarak berpindahnya titik berat tergantung pada seberapa besar dan jauh massa tubuh dipindahkan. Tungkai cukup berat dan memiliki massa yang besar, sehingga menyebabkan pemindahan titik berat yang lebih besar dari pada ketika memindahkan salah satu lengan saja. Meletakkan kedua tangan di pinggang memindahkan titik berat badan sama dengan memiringkan kepala. Pemindahan titik berat badan selalu berkaitan dengan jumlah massa yang dipindahkan dan jarak yang ditempuhnya.


Memindahkan titk berat badan

 c.          Kesetimbangan Dan Stabilitas

Kesetimbangan berasal dari kata pokok adalah setimbang, dari kata timbang/timbangan yang ada hubungannya dengan skala atau balans. Titik berat tubuh disebut titik kesetimbangan. Pada sikap berdiri normal manusia dewasa umumnya titikberat terletak setinggi vetrabrae sakralis ketiga atausetinggi ossa sacrum sebelah atas, seorang wanita agaklebih rendah sedikit  karena panggul dan paha relativelebih berat dan tungkai lebih pendek. Semua benda saat istirahat berada dalam kesetimbangan. Kondisi kesetimbangan diperoleh jika jumlah seluruh gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, jika ada gaya linier kebawah maka harus ada gaya yang linier ke atas, sehingga jumlah vector gayanya sama dengan nol. Jika ada gesekan searah jarum jam  (negatif) maka harus ada gesekan dengan arah berlawanan jarum  jam (positif)  yang sama besar

Kesetimbangan dan stabilitas merupakan dua istilah yang hampir sama tetapimempunyai arti yang berlainan. Keseimbangan berkaitan dengan koordinasi dan kontrol. Seorang atlet yang mempunyai keseimbangan yang baik, dapat mempertahankan keadaan equilibriumnya dan menetralkan gaya-gaya yang akan mengganggu penampilannya.

Seorang atlet harus mempertahankan keseimbangannya dalam keterampilan yang dinamis (seperti keseimbangan pada palang sejajar). Lawan yang dihadapi atlet ketika mencoba mempertahankan keseimbangannya adalah gaya eksternal. Gravitasi, gesekan, tahanan udara, atau gaya yang diberikan lawan untuk mengganggu penampilannya.

Stabilitasadalah tingkat kesetimbangan yang berkaitan dengan seberapa besar tahanan yang diciptakan atlet untuk melawan gangguan lawan terhadap keseimbangannya. Semakin stabil atlet, maka semakin besar tahanan yang diciptakannya untuk mengatasi gaya yang mengganggunya. Cabang olahraga yang sangat memerlukan tingkat stabilitas yang tinggi termasuk gulat, dan judo. Pada satu benda yang dalam keadaan diam tidak memiliki stabilitas yang sama besar, jika posisi suatu benda sedikit saja di ubah dan benda tersebut cenderung kembali ke posisi semula maka benda tersebut dalam keadaan stabil setimbang.

Jenis –jenis kesetimbangan dapat dilihat pada gambar berikut :

a.      StableEquilibrium  terjadi jika suatu benda atau objek mendapat pengaruh dari luar yang relative kecil dan kesetimbangannya tidak berubah atau kembali dalam posisi kesetimbangan semula

b.      Unstable Equilibriumyaitu situasi ketika titik berat benda bergeser turun ke lokasi yang lebih renda saat benda dimiringkan (gambar B). kondisi seperti ini terlihat pada seseorang yang berjalan diatas palang keseimbangan, perenang yang berdiri diatas balok start dan juga pelari sprint pada posisi start.

c.       Neutral Equilibrium terjadi bila titik berat benda tidak berubah naik atau turun, yaitu apabila benda bergerak (gambar C). Contoh  sebuah bola yang berada diatas meja. Karena manusia mempertahankan posisinya berdiri tegak dan adanya pengaruh grafitasi yang menarik ke arah bumi, maka persoalan stabilitas pasti tetap ada, situasi dimana tubuh manusia tidak menyesuaikan diri terhadap respon gaya gravitasi adalah hanya ketika berada pada posisi tidur.

 

Jenis-Jenis Kesetimbangan

d.    Hukum-Hukum Kesetimbangan

                Hukum kesetimbangan terdiri atas 3 macam yaitu sebagai berikut :

a.      Hukum kesetimbangan ke 1 berbunyi sebagai berikut : Badan selalu dalam keadaan seimbang selama proyeksi dari titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuannya.

 

pada penari balet pada posisi a dan b

b.      Hukum Kesetimbangan ke-2 berbunyi sebagai berikut : Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya yang artinya makin luas bidang tumpuan maka makin besar stabilitasnya dan sebaliknya makin kecil bidang tumpuan maka makin kecil pula stabilitasnya.


a lebih stabil daripada b pada hukum kesetimbangan ke-2

c. Hukum Kesetimbangan ke-3 berbunyi sebagai berikut : Stabilitas berbanding lurus dengan berat   badan benda/badan. Yang artinya semakin berat badan seseorang, maka akan semakin besar stabilitasnya, sebaliknya semakin ringan badan seseorang maka semakin kecil stabilitasnya


si gemuk lebih stabil daripada b, hukum kesetimbangan ke-3

d. Hukum Kesetimbangan ke-4 berbunyi sebagai berikut : Stabilitas berbanding lurus dengan jarak horizontal terhadap sisi bidang tumpuan karah mana benda  badan bergerak.


stabilitas dan gaya horizontal pada gaya tarik dan dorong

e. Hukum Kesetimbangan ke 5 berbunyi sebegai berikut : stabilitas berbanding terbalik dengan jarak vertikal da t.b.b terhadap bidang alasnya. Yang artinya makin besar jarak vertikalnya, makin kecil stabilitasnya, sebaliknya makin kecil jarak vertikalnya maka makin besar stabilitasnya.


mobil balap lebih rendah jarak vertikalnya dari truk


A.    Prinsip-Prinsip Kesetimbangan

            Ada beberapa prinsip dasar pada kesetimbangan diantaranya adalah sebagai berikut :

a.       Tumpuan Kaki

Setiap sikap atau gerakan yang akan dilakukan oleh seorang atlet bergantung dari tumpuan kakinya. Tumpuan kaki menentukan luasnya bidang tumpuan. Cara menetapkan luas bidang tumpuan ialah besarnya permukaan yang paling luas dari setiap titik tumpuannya. 

 

b.      Sikap Siap, Waspada dan Kuda-Kuda

Kesiap-siagaan, siap menghadapi segala kemungkinan, harus stabil bila hendak dijatuhkan dan harus labil bila hendak bergerak ( menghindar dan menyerang). 

c.       Dari sikap Diam kegerak

Kalau hendak bergerak seketika/ cepat ke satu arah, maka badan harus dalam posisi labil.

d.      Dari bergerak kediam

Kalau kita dalam keadaan bergerak dan tiba-tiba berhenti dengan seketika maka badan kita dari keadaan labil menjadi harus stabil.

e.       Mempertahankan Kesetimbangan dalam keadaan bergerak

Kerja kaki pada permainan bulutangkis, bela diri selalu harus memperhatikan prinsip keseimbangan. Misalnya pada tinju kalau akan bergerak kekiri, kaki kiri akan bergeser lebih dahulu. Pergeseran kaki akan memperluas bidang tumpuan dan juga sebaliknya.

Faktor-Faktor yang menentukan Stabilitas

Kondisi-kondisi yang memberikan stabilitas minimal bagi pesenam dan stabilitas maksimalbagi pegulat merupakan petunjuk prinsip-prinsip mekanika yang menentukan stabilitas.Prinsip-prinsip ini penting karena terjadi dalam setiap keterampilan cabang olahraga.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Atlet dapat meningkatkan stabilitasnya bila ukuran bidang tumpuannya diperluas.Semakin luas bidang tumpuan atlet, maka semakin besar stabilitasnya.

2. Atlet dapat meningkatkan stabilitasnya, bila garis gravitasinya jatuh di dalam bidangtumpuannya. Atlet dapat mempertahankan stabilitasnya selama garis vertikalnya melaluititik berat atlet dan jatuh di dalam bidang tumpuannya.

3. Atlet dapat meningkatkan stabilitasnya bila titik berat badannya direndahkan. Seorangatlet yang menaikkan letak titik berat badannya akan kurang stabil bila dibandingkan denganatlet yang mempunyai letak titik berat badannya lebih rendah di atas bidang tumpuannya.

4. Atlet dapat meningkatkan stabilitasnya bila bidang tumpuannya diperluas searah dengandatangnya gaya. Jenis bidang tumpuan apa saja yang digunakan, stabilitas dapatditingkatkan jika bidang tumpuan atlet diperlebar searah dengan datangnya gaya.

5. Atlet dapat meningkatkan stabilitasnya bila garis gravitasinya dipindahkan ke arahdatangnya gaya. Melebarkan bidang tumpuan dan memindahkan letak titik berat badan kearah datangnya gaya, merupakan contoh untuk prinsip ini.

6. Stabilitas berbanding lurus dengan massa tubuh. Atlet yang berat badannya 100 kg akan lebih stabil bila dibandingkan dengan atlet yang mempunyai berat badan 50 kg.


Sikap Dasar Tubuh

Kemampuan sikap dasar tubuh terletak di belakang telinga, tengah persendian bahu, dekat persendian punggung, pada persendian lutut dan pada mata kaki.

1.Jika ditarik garis membetuk garis lurus maka sikap sempurna

2.Jika ditarik garis membentuk garis sedikit melengkung sikap baik

3.Jika ditarik garis membentuk garis sedikit patah-patah sikap cukup

4.Jika ditarik garis membentuk garis patah-patah sikap jelek

Berikut contoh sikap dasar tubuh pada olahraga balet dapat dilihat pada gambar berikut :

. Basic body position in ballet


 DAFTAR PUSTAKA : 

Carr, G. (1997). Mechanics of Sport, A Practitioner’s Guide. Australia – America. HumanKinetics

 

Hay, J. (1993). The Biomechanics of Sports Techniques. New Jersey. Prentice-Hall Inc.

 

Hall, S.J. (1995). Basic Biomechanics. New York. The McGraw-Hill Companies Inc.

 

Adrian, M.J. (1995). Biomechanics of Human Movement. New York. WCB / McGraw-Hill.

 

Carr, G. (1997). Mechanics of Sport, A Practitioner’s Guide. Australia – America. HumanKinetics

 

Winter, D.A. (1979). Biomechanics of Human Movement. New York. John Wiley & Sons.




 






 



 


 


aminuddin
Aminuddin S.Or.,M.kes Dg Nyampo, Akademisi dan praktisi di bidang ilmu Kesehatan Olahraga.

Related Posts

Post a Comment