Theme images by Igniel

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

Jumlah Pengunjung

Archive

Universitas Megarezky

Universitas Megarezky
FKIP Universitas Megarezky

Prodi Pendidikan Jasmani Ada Di Univ. Megarezky

Prodi Pendidikan Jasmani Ada Di Univ. Megarezky
Yukkss Daftarkan Segara Diri Anda untuk menjadi Bagian dari Kami

Ayo Kuliah Di Univ. Megarezky

Ayo Kuliah Di Univ. Megarezky
Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021

Translate

Follow Us

Halaman Facebook

Universitas Megarezky

Comment

Bacaan Favorit

DAYA LEDAK TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG BOLA

1 comment

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang tidak asing lagi dimata masyarakat Indonesia, terlebih di kota Makassar. Olahraga ini dikenal mulai dari kalangan atas hingga kalangan bawah dan tak mengenal strata yang ada dalam masyarakat. Sehingga dengan olahraga ini dapat menyatukan persatuan dan tali persaudaraan antar individual.

untuk mempersiapkan kondisi fisik apa yang menunjang dalam meningkatkan kemampuan menendang, maka sebelumnya harus mengetahui unsur-unsur yang berkaitan dengan kemampuan menendang bola, sehingga dapat mendapatkan jarak hasil tendangan pada bola relatif jauh. berdasarkan pemahaman penulis unsur yang berkaitan adalah daya ledak tungkai, kekuatan otot perut dan panjang tungkai. Ketiga unsur tersebut merupakan komponen biomotorik yang mempunyai peranan untuk menentukan jauhnya hasil tendangan pada bola dalam permaian sepakbola.

Unsur daya ledak tungkai merupakan sumber tenaga untuk menendang, sehingga dengan kekuatan dan kecepatan menendang akan menyebabkan hasil tendangan pada bola mendapatkan jarak yang relatif jauh. Untuk usur kekuatan otot perut juga sumber tenaga penggerak tungkai, dimana secara kinesiology olahraga, salah satu otot yang mnggerakkan tungkai adalah otot perut. Dan unsur panjang tungkai sangat menentukan untuk menendang bola sehingga semakin panjang tungkai maka jarak awalan kaki yang menendang semakin panjang, dan jika semakin panjang awalan akan mengakibatkan kecepata dan kekuatan atau daya ledak yang besar pula. Dengan demikian pemikiran penulis ketiga unsur biomotorik seperti yang telah dijelaskan di atas sangat berkaitan dalam kemampuan untuk menendang bola dalam permainan sepakbola, dimana dalam hal ini kemampuan menghasilkan jarak tendangan pada bola. Namun sebelum hal tersebut diterapkan pada murid, penulis harus membuktikan secara ilmiah apakah memang benar secara ilmiah bahwa daya ledak tungkai, kekuatan otot perut dan panjang tungkai berkaitan dengan kemampuan menendang bola dengan hasil tendangan yang relatif jauh.

Tendangan atau menendang pada permainan sepakbola merupakan modal utama yang harus dikuasai oleh seorang pemain karena sangat penting peranannya dalam usaha mengoper bola maupun untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan sebagainya.

Menendang bola adalah salah satu bagian teknik yang terpenting dalam permainan sepakbola, sebab dengan tendangan bola yang baik, maka kerjasama yang dilakukan tim baik dalam pertahanan maupun penyerangan akan dapat berjalan dengan baik.

Serumpaet. A (1991:3) mendefinisikan menendang bola dengan tinjauan etimologi “sebagai suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain”. Dalam melakukan tendangan, perkenaan bagian-bagian dari kaki dengan bola menjadi sangat penting untuk diketahui. Ilyas Haddade dan Ismail Tola (1988:38) membagi teknik menendang bola sebagai berikut:

a.       Menendang dengan kaki bagian dalam

b.       Menendang dengan punggung kaki

c.       Menendang dengan punggung kaki bagian dalam

d.       Menendang dengan punggung kaki bagian luar.

Para ahli dalam bidang olahraga mendefinisikan daya ledak atau power cukup bervariasi, akan tetapi pada umumnya memberikan pengertian yang sama, seperti yang dikemukakan oleh Abdul Kadir Ateng (1992:140) bahwa “Tenaga otot adalah kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu yang sangat singkat”. Hal yang senada dikemukakan M. Sajoto (1988:17) bahwa:

Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya ledak (power) = kekuatan (force) x kecepatan (velocity).

Harre D. (1982:59) mengemukakan bahwa power adalah “the ability an athlete to overcoma reistance by a high speed of contraction”. Secara bebas diterjemahkan bahwa power adalah merupakan kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan beban dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi

Batasan mengenai kekuatan menurut para ahli juga bervariasi, namun pada hakekatnya sama. M. Sajoto (1988:58) mengemukakan bahwa “kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu”. Sedangkan Harsono (1988:176) memberikan batasan tentang kekuatan yaitu “kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tegangan”.

Tungkai yang tersusun oleh beberapa tulang,otot, dan persendian. Hal tesebut juga dapat dipetakan dalam Extremitas Inferior, yakni merupakan anggota gerak manusia bagian bawah, yang terdiri dari ; gelang panggul dan tungkai serta sendi-sendi, ligament, dan otot-ototnya. Gelang panggul dibentuk oleh tulang coxae dan tulang Sacrum. Dan pada gelang panggul terdapat dua persendian yaitu; 1) sendi usus kelangka, 2) sendi sela kemaluan. Sedangkan tungkai atas dibentuk oleh tulang paha (femur), tulang tungkai bawah yang terdiri dari tulang kering (tibia) dan tulang betis (fibula), dan tulang kaki (foot bones). (Ucup,2000:65).

Dwijowinoto, Kasiyo. 1993. Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan. IKIP Semarang Press, Semarang.

Fox, E.L. Bower, R.W. Foss, M.L. 1988. The Physiological Basis Of Physical EdurationAand Athletics. Sounders College Publishing, New York.

Fox, E.L. & dkk. 1993. The Physiological Basis Of Physical EdurationAand Athletics. Sounders Collega Publishing, New York.

Haddade, Ilyas dan Tola, Ismail. 1988. Penuntun Mengajar dan Melatih Sepak Bola. FPOK IKIP Ujung Pandang.

Halim, Ichsan, Nur. 1991. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi Dalam Bidang Olahraga. Bahan kuliah FPOK IKIP Ujung Pandang.

Harre, D. 1982. Principle Of Sport Training Introduction To Theory And Methode Of Training. Sport Verlag, Berlin.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psychologi Dalam Coaching. Depdikbud Dirjen Dikti, Jakarta.

Ismaryati. 2006. Tes Pengukuran Olahraga. Surakarta.: Sebelas Maret University Press.

Nurhasan.2001. Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Prinsip-Prinsip Dan Penerapannya. :Jakarta Pusat:Direktorat Jendral Olahraga.

Nurul Zuriah. 2006. Metodologi Penelitian. Sosial dan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Pasau, Anwar, M. 1986. Pertumbuhan Dan Perkembangan Fisik Bagian I. FPOK IKIP Ujung Pandang.

Rani, Adib, Abd. 1992. Materi dan evaluasi mengajar permainan sepakbola. FPOK IKIP Ujung Pandang.

Riduwan& H. Sunarto. 2007. Pengantar Statistika. Untuk peneletian, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sajoto, Mochamad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Bidang Olahraga. Depdikbud Dirjen Dikti, Jakarta.

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Pendekatan  Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

 

aminuddin
Aminuddin S.Or.,M.kes Dg Nyampo, Akademisi dan praktisi di bidang ilmu Kesehatan Olahraga.

Related Posts

1 comment

  1. Blackjack Casino Review - Newswatch
    Blackjack Casino is a 라이브 카지노 사이트 brand-new online casino 바카라 시스템 배팅 game that is both fun 007 카지노 도메인 and exciting. The manjariprint.com blackjack game provides many options for players to take 샌즈 카지노 도메인 their money.

    ReplyDelete

Post a Comment