KPK menetapkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sebagai tersangka OTT Gubernur Sulaw…
Filsafat dan ilmu pengetahuan
Islam_Science_Online
Filsafat dan ilmu pengetahuan
Istilah filsafat mulai dikenal pada zaman Yunani kuno, berasal dari kata philo yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebenaran. Jadi orang yang mempelajari filsafat adalah orang yang cinta kebenaran. Untuk mencapai kebenaran seseorang harus mempunyai pengetahuan. Sese-orang yang mengetahui sesuatu, dapat dikatakan telah mencapai kebenaran tentang sesuatu tersebut menurut dirinya sendiri, meskipun apa yang dianggapnya benar itu belum tentu benar menurut orang lain.
Istilah filsafat mulai dikenal pada zaman Yunani kuno, berasal dari kata philo yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebenaran. Jadi orang yang mempelajari filsafat adalah orang yang cinta kebenaran. Untuk mencapai kebenaran seseorang harus mempunyai pengetahuan. Sese-orang yang mengetahui sesuatu, dapat dikatakan telah mencapai kebenaran tentang sesuatu tersebut menurut dirinya sendiri, meskipun apa yang dianggapnya benar itu belum tentu benar menurut orang lain.
Pengetahuan tidak
sama dengan ilmu, karena ilmu adalah bagian dari pengetahuan. Seseorang yang
mengetahui cara memainkan berbagai alat musik atau cara menggunakan berbagai
alat untuk melukis, tidak dapat dikatakan memiliki ilmu bermain musik atau ilmu
melukis. Oleh karena bermain musik dan melukis bukanlah ilmu melainkan seni.
Demikian pula orang yang memiliki pengetahuan tentang adanya
kebangkitan/kehidupan setelah kematian, tidak dapat dikatakan memiliki ilmu
tentang kehidupan setelah kematian, oleh karena hal tersebut telah berada di
luar batas pengalaman manusia dan hal demikian itu telah menjadi urusan agama.
Filsafat adalah
dasar pijakan ilmu. Berbagai disiplin ilmu yang berkembang dewasa ini, pada
mulanya adalah filsafat. Ilmu fisika berasal dari filsafat alam (natural
philosophy) dan ilmu ekonomi pada mulanya bernama filsafat moral (moral
philosophy). Durant (1933) mengibaratkan filsafat sebagai pasukan marinir yang
bertugas merebut pantai, untuk mendaratkan pasukan infanteri. Pasukan infanteri
adalah pengetahuan yang diantaranya adalah ilmu. Imulah yang membelah gunung
dan merambah hutan, menyempurnakan kemenangan filsafat menjadi pengetahuan yang
dapat diandalkan.
Dalam perkembangan
filsafat menjadi ilmu, terdapat taraf peralihan. Dalam taraf peralihan ini
ruang kajian filsafat menjadi lebih sempit dan sektoral. Pada masa transisi ini
ilmu tidak mempermasalahkan lagi unsur etika secara keseluruhan, namun terbatas
pada unsur-unsur praktis guna memenuhi hajat hidup manusia. Meskipun demikian
secara konseptual, ilmu masih menyandarkan dirinya pada norma filsafat.
Pada tahap
perkembangan lebih lanjut, ilmu menyatakan dirinya bebas dari filsafat dan
berkembang berdasarkan penemuan ilmiah, sesuai dengan tabiat alam apa adanya.
Pada tahap ini perkembangan ilmu tidak lagi berdasarkan metode normatif dan
deduktif, tetapi menggunakan kombinasi dari metode deduktif dan induktif, yang
dihubungkan oleh pengujian hipotesis, yang dikenal sebagai metode
logico-hypothetico-verificative.
Auguste Comte (1798
– 1857) membagi perkembangan pengetahuan ke dalam 3 tahap, yaitu : tahap
religius, metafisik dan positif. Pada tahap pertama postulat ilmiah menggunakan
azas religi, sehingga ilmu merupakan penjabaran (deduksi) dari ajaran agama.
Pada tahap kedua postulat ilmiah didasarkan pada azas metafisika, yaitu
keraguan mengenai eksistenis obyek yang ditelaah. Pada tahap ketiga
perkembangan ilmu, dilakukan pengujian positif terhadap semua yang digunakan
dalam proses verifikasi yang obyektif.
Post a Comment
Post a Comment