KPK menetapkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sebagai tersangka OTT Gubernur Sulaw…
Perkembangan Ilmu Periode Daulat Umayyah (661-750M)
Moeslim_Science_Online (Seri Ke-3)
Masa Kedaulatan Umayyah berlangsung
selama lebih kurang 90 tahun. Beberapa orang Khalifah besar Bani Umayyah ini
adalah Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680 M), Abdul Malik bin Marwan (685- 705
M), Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M), Umar bin Abdul Aziz (717- 720 M) dan
Hasyim bin Abdul Malik (724- 743 M). Pada masa pemerintahannya yang berjalan
kurang lebih sepuluh tahun, tercatat bahwa pada tahun 711 M merupakan suatu
ekspedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah Barat Daya, benua Eropa.
Setelah Al-Jazair dan Marokko dapat ditundukan, Tariq bin Ziyad, panglima
pasukan Islam, dengan pasukannya menyeberangi selat yang memisahkan antara
Marokko dengan benua Eropa, dan mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal
dengan nama Gibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat dikalahkan. Dengan
demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi selanjutnya. Ibu kota Spanyol,
Cordova, dengan cepatnya dapat dikuasai. Menyusul setelah itu kota-kota lain
seperti Sevi'e, Elvira dan Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru
setelah jatuhnya Cordova.(Yatim Badri : 2006)
Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani
Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Pada bidang
pengembangan keilmuan, Daulat Umayyah mengawalinya dengan mengeluarkan sebuah
kebijakan startegis. Adalah Khalifah Abdul Malik (685-705M) merupakan Khalifah
pertama yang berhasil melakukan berbagi pembenahan administrasi pemerintahan
dimana beliau memerintahkan penggunaan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi
administrasi pemerintahan dan kenegaraan di seluruh wilayah Islam yang
membentang dari Pegunungan Thian Shan di sebelah Timur sampai Pegunungan
Pyrenees di Sebelah Barat termasuk dalam berbagai administrasi kenegaraan
lainnya yang pada perkembangan selanjutnya Bahasa Arab menjadi bahasa umum
sebagai bahasa pengantar dunia (lingua franca), juga menjadi bahasa diplomatik
antar Bangsa diantara Barat dan Timur bahkan berkembang menjadi bahasa ilmiah
sampai kepada zaman renaissance, hingga Roger Bacon (1214-1294 M) dari Oxford
ahli pikir Inggeris terbesar itu, menurut Ecyclopedia Britanica, 1951, volume
II, halaman 191-197, mendorong sedemikian rupa untuk mempelajari Bahasa Arab
guna memperoleh pengetahuan yang sangat murni, yang menyatakan bahwa: “Roger
Bacon, placing Averroes beside Aristole and Avicenna, recomends the study of
Arabic as the only way of getting the knowledge which bad versions obscured”,
yakni “menganjurkan mempelajari Bahasa Arab sebagai jalan satu-satunya bagi
memperoleh ilmu yang telah dikaburkan oleh versi-versi yang jelek” sebelumnya.(Suyuthi
: 2006)
Kemajuan tradisi intelektual dan ilmu
pengetahuan pada zaman Daulat Umayyah di Andalusia dirasakan oleh masyarakat
Eropa. Oliver Leaman menggambarkan kondisi kehidupan intelektual di sana
sebagai berikut: “….pada masa peradaban agung [wujud] di Andalus, siapapun di
Eropa yang ingin mengetahui sesuatu yang ilmiyah ia harus pergi ke Andalus. Di
waktu itu banyak sekali problem dalam literatur Latin yang masih belum
terselesaikan, dan jika seseorang pergi ke Andalus maka sekembalinya dari sana
ia tiba-tiba mampu menyelesaikan masalah-masalah itu. Jadi Islam di Spanyol
mempunyai reputasi selama ratusan tahun dan menduduki puncak tertinggi dalam
pengetahuan filsafat, sains, tehnik dan matematika. Ia mirip seperti posisi
Amerika saat ini, dimana beberapa universitas penting berada”.(Myers : 2003)
Pada bidang lainnya, pembangunan yang
dilakukan Muawiyah diantaranya mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu
dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan.
Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Pada
masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadhi) mulai berkembang menjadi profesi
tersendiri. Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya. Khalifah Abdul Malik
mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang
dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M dengan
memakai kata-kata dan tulisan Arab. Keberhasilan Khalifah Abdul Malik diikuti
oleh puteranya Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) seorang yang berkemauan
keras dan berkemampuan melaksanakan pembangunan. Dia membangun panti-panti
untuk orang cacat. Semua personel yang terlibat dalam kegiatan yang humanis ini
digaji oleh negara secara tetap. Dia juga membangun jalan-jalan raya yang
menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-gedung
pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.
Pada lapangan
perdagangan yakni pada saat peradaban Islam telah menguasai dunia perdagangan
sejak permulaan Daulat Umayyah (661-750M), dimana pesisir lautan Hindia sampai
ke Lembah Sind, sehingga terjalin kesatuan wilayah yang luas dari Timur sampai
Barat yang berimplikasi terhadap lancarnya lalu-lintas dagang di dataran antara
Tiongkok dengan dunia belahan Barat pegunungan Thian Shan melalui Jalan Sutera
(Silk Road) yang terkenal itu, yang kemudian terbuka pula jalur perdagangan
melalui Teluk Parsi, Teluk Aden yang menghubungkannya dengan kota-kota dagang
di sepanjang pesisir Benua Eropa, menyebabkan “kebutuhan Eropa pada saat itu
amat tergantung pada kegiatan dagang di dalam wilayah Islam”.(Suyuthi : 2006)
(Tugas Filsafat Ilmu FK UNair/Departemen Ilmu FAAL)
(Posted By Admin)
Post a Comment
Post a Comment