KPK menetapkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sebagai tersangka OTT Gubernur Sulaw…
SUMBANGAN ISLAM TERHADAP SAINS DAN PERADABAN DUNIA
SUMBANGAN ISLAM TERHADAP SAINS DAN PERADABAN DUNIA
Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia dan sejarah. Dalam lapangan astronomi terkenal nama al-Fazari sebagai astronom Islam yang pertama kali menyusun astrolobe. Al-Farghani, yang dikenal di Eropa dengan nama Al-Faragnus, menulis ringkasan ilmu astronomi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona dan Johannes Hispalensis. Dalam lapangan kedokteran dikenal nama ar-Razi dan Ibnu Sina. Ar-Razi adalah tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan measles. Dia juga orang pertama yang menyusun buku mengenai kedokteran anak. Sesudahnya, ilmu kedokteraan berada di tangan Ibn Sina. Ibnu Sina yang juga seorang filosof berhasil menemukan sistem peredaran darah pada manusia. Di antara karyanya adalah al-Qoonuun fi al-Thibb yang merupakan ensiklopedi kedokteran paling besar dalam sejarah.
Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia dan sejarah. Dalam lapangan astronomi terkenal nama al-Fazari sebagai astronom Islam yang pertama kali menyusun astrolobe. Al-Farghani, yang dikenal di Eropa dengan nama Al-Faragnus, menulis ringkasan ilmu astronomi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona dan Johannes Hispalensis. Dalam lapangan kedokteran dikenal nama ar-Razi dan Ibnu Sina. Ar-Razi adalah tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan measles. Dia juga orang pertama yang menyusun buku mengenai kedokteran anak. Sesudahnya, ilmu kedokteraan berada di tangan Ibn Sina. Ibnu Sina yang juga seorang filosof berhasil menemukan sistem peredaran darah pada manusia. Di antara karyanya adalah al-Qoonuun fi al-Thibb yang merupakan ensiklopedi kedokteran paling besar dalam sejarah.
Dalam bidang optikal Abu Ali al-Hasan ibn
al-Haitsami, yang di Eropa dikenal dengan nama Alhazen, terkenal sebagai orang
yang menentang pendapat bahwa mata mengirim cahaya ke benda yang dilihat.
Menurut teorinya yang kemudian terbukti kebenarannya bendalah yang mengirim
cahaya ke mata. Di bidang kimia, terkenal nama Jabir ibn Hayyan. Dia
berpendapat bahwa logam seperti timah, besi dan tembaga dapat diubah menjadi
emas atau perak dengan mencampurkan suatu zat tertentu. Di bidang matematika
terkenal nama Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, yang juga mahir dalam bidang
astronomi. Dialah yang menciptakan ilmu aljabar. Kata aljabar berasal dari
judul bukunya, al-Jabr wa al-Muqoibalah. Dalam bidang sejarah terkenal nama
al-Mas'udi. Dia juga ahli dalam ilmu geografi. Di antara karyanya adalah Muuruj
al-Zahab wa Ma'aadzin al-Jawahir.
Tokoh-tokoh terkenal dalam bidang filsafat,
antara lain al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd. Al-Farabi banyak menulis buku
tentang filsafat, logika, jiwa, kenegaraan, etika dan interpretasi terhadap
filsafat Aristoteles. Ibn Sina juga banyak mengarang buku tentang filsafat,
yang terkenal di antaranya ialah asy-Syifa'. Ibnu Rusyd yang di Barat lebih
dikenal dengan nama Averroes, banyak berpengaruh di Barat dalam bidang
filsafat, sehingga di sana terdapat aliran yang disebut dengan Averroisme. Pada
masa kekhalifahan ini, dunia Islam mengalami peningkatan besar-besaran di
bidang ilmu pengetahuan. Salah satu inovasi besar pada masa ini adalah
diterjemahkannya karya-karya di bidang pengetahuan, sastra, dan filosofi dari
Yunani, Persia, dan Hindustan.
Banyak golongan pemikir lahir zaman ini, banyak
di antara mereka bukan Islam dan bukan Arab Muslim. Mereka ini memainkan
peranan yang penting dalam menterjemahkan dan mengembangkan karya Kesusasteraan
Yunani dan Hindu, dan ilmu zaman pra-Islam kepada masyarakat Kristen Eropa.
Sumbangan mereka ini menyebabkan seorang ahli filsafat Yunani yaitu Aristoteles
terkenal di Eropa. Tambahan pula, pada zaman ini menyaksikan penemuan ilmu
geografi, matematika, dan astronomi seperti Euclid dan Claudius Ptolemy.
Ilmu-ilmu ini kemudiannya diperbaiki lagi oleh beberapa tokoh Islam seperti
Al-Biruni dan sebagainya.
Demikianlah kemajuan politik dan kebudayaan
yang pernah dicapai oleh pemerintahan Islam pada masa klasik, kemajuan yang
tidak ada tandingannya di kala itu. Pada masa ini, kemajuan politik berjalan
seiring dengan kemajuan peradaban dan kebudayaan, sehingga Islam mencapai masa
keemasan, kejayaan dan kegemilangan. Masa keemasan ini mencapai puncaknya
terutama pada masa kekuasaan Bani Abbas periode pertama, namun setelah periode
ini berakhir, peradaban Islam juga mengalami masa kemunduran.
Wallahul Musta’an.
(POSTED BY ADMIN)
Wallahul Musta’an.
(POSTED BY ADMIN)
Post a Comment
Post a Comment